Snap Shots Options [Make this Shot larger] [Close]
Options
Disable
Get Free Shots
Close
Snap Shares for charity
* Home
* Biografi
* Galery
* Daftar Disini
* RSS
Sweetyhome's Weblog
Sweetyhome's Weblog
just make feel better…use the words…
Hey there! Thanks for dropping by Sweetyhome's Weblog! Take a look around and grab the RSS feed to stay updated. See you around!
* Berkata Cinta
* Diary dan curhatkoe….
* Ilmiah
* Info Wara-wiri
* Kolom Sastra
* Opini
o Foto dan komentantar
* Teknologi Pendidikan
PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (TP)
Filed under: Teknologi Pendidikan by sweetyhome — Komentar Dimatikan
Juni 20, 2008
PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (TP)
DAN BERBAGAI KONSEP DI BIDANG TP
(Oleh Novrianti, M.Pd)
A. Defenisi TP sebelum tahun 1994
1) Definisi AECT 1963
Komunikasi
audio visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang
terutama berkepentingan dengan mendisain dan menggunakan pesan guna
mengendalikan proses belajar. Kegiatannya meliputi ; a) mempelajari
kelemahan dan kelebihan, yang unik maupun relatif, dari pesan baik yang
diungkapkan dalam bentuk gambar, maupun yang bukan, dan yang digunakan
untuk tujuan apapun dalam proses belajar, dan b) penstrukturan dan
sistematisasi pesan oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan
pendidikan. Kegiatan ini meliputi perencanaan, produksi, pemilihan,
manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem
pembelajaran. Tujuan praktisnya ialah pemanfaatan tiap metode dan medium
komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pebelajar
(orang yang belajar) secara maksimal (Ely, 1963:18-19).
2) Definisi Komisi Teknologi Pembelajaran 1970
Dalam
pengertian yang lebih umum (teknologi pembelajaran) berarti media yang
lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk
keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks dan papan tulis…..
bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah: televisi, film,
OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya….. (serta)
(Teknologi
Pembelajaran)….. merupakan usaha sistematik dalam merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan mengajar
untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang
proses dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber
manusia dan non-manusia agar belajar dapat berlangsung efektif
(Commision on Instructional Technology,1970:21).
3) Definisi Silber tahun 1970
Teknologi
pembelajaran adalah pengembangan (riset, disain, produksi, evaluasi,
dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan,
orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan) serta pengelolaan usaha
pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematik, dengan tujuan
memecahkan masalah belajar (Silber, 1970:21).
4) Definisi MacKenzie dan Eraut 1971
Teknologi
pendidikan merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan
pendidikan dapat dicapai (seperti yang dikutip oleh Ely,1973:52).
5) Definisi AECT 1972
Teknologi
pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi
belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam identifikasi,
pengembangan, pengorganisasian, dan pemanfaatan berbagai macam sumber
belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut (AECT ,
1972:36).
6) Definisi AECT 1977
Teknologi
pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi: orang,
prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan
merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam
segala aspek belajar pada manusia (AECT , 1977:1).
Dalam
defenisi sebelum 1994 terdapat beberapa istilah dan orientasi yang
muncul yang digunakan dalam Teknologi Pembelajaran. Hal yang sangat
jelas tampak adalah istilah yang digunakan dalam beberapa defenisi
tersebut antara lain :
1. Defenisi Tahun 1963 menggunakan
istilah Teknologi Pembelajaran dengan komunikasi audiovisual. Orientasi
pada defenisi ini adalah teori dan praktek serta kawasannya meliputi :
perencanaan, penggunaan, pengelolaan dan pengembangan.
2. Defenisi
tahun 1970 menggunakan istilah yang sama dengan tahun 1994 yaitu
teknologi pembelajaran yang berorientasi kepada praktek dan kawasannya
meliputi : perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.
3. Defenisi
tahun 1971 menggunakan nama teknologi pendidikan. Sedangkan orientasi
dan kawasannya belum dijelaskan pada defenisi tahun ini.
4.
Defenisi tahun 1972 menggunakan nama teknologi pendidikan yang
berorientasi kepada praktek dan kawasannya meliputi pengembangan,
pangaturan, penentuan, penggunaan, dan pengelolaan.
5. Definisi
tahun 1977 menggunakan istilah teknologi pendidikan dan berorientasi
kepada teori dan praktek. Dalam orientasi tersebut kawasan dalam
defenisi ini meliputi menganalisis, merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola.
Adanya perbedaan istilah yang
digunakan sering menimbulkan berbagai persoalan dalam penggunaan istilah
teknologi pembelajaran. Penggunaan istilah “educational” dan
“instructional” oleh masing-masing pakar memiliki alasan tersendiri.
Seperti educational membantu mempertahankan fokus yang lebih luas untuk
bidang TP, dan instructional lebih berkonotasi pada lingkungan sekolah.
Namun
dengan adanya perbedaan tersebut tidak merupakan satu perpecahan dalam
mengkategorikan dari masing-masing istiah tersebut. Istilah tersebut
tetap akan terpakai sesuai dengan tujuan dari masin-masing
penggunaannya. Karena teknologi pembelajaran merupakan bagian dari
teknologi pendidikan, dalam pengertian bahwa teknologi pembelajaran
merupakan bentuk operasional dari teknologi pendidikan.
B. Defenisi TP 1994 dan Komponen-komponennya
Definisi
teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam disain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber
untuk belajar.
Menurut definisi 1994, komponen Teknologi Pembelajaran, meliputi:
1) Teori dan praktek
Teori
terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip dan proposisi yang
memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek
merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan.
Praktek juga dapat memberi konstribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman.
2) Disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian
Kawasan
disain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari teknologi
pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Demikian pula
kawasan pengembangan telah menjadi matang dan memberikan sumbangan
terbesar untuk praktek. Sebaliknya, kawasan pemanfaatan secara teoritis
maupun praktis masih belum berkembang dengan baik. Meskipun berbagai
usaha telah dilakukan dalam bidang pemanfaatan media keadaanya masih
tetap saja kurang mendapatkan perhatian. Sedangkan kawasan pengelolaan
selalu ada dalam bidang karena sumber untuk menunjang berlangsungnya
tiap fungsi harus diorganisasikan dan diawasi (dikelola). Kawasan
penilaian masih menggantungkan diri pada penelitian dari bidang lain.
Sumbangan utama bidang studi ini adalah evaluasi formatif.
3) Proses dan sumber
Proses
adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu
hasil tertentu. Pengertian proses mencakup tata urutan yang terdiri dari
masukan, kegiatan dan keluaran.
Sedangkan sumber ialah asal yang
mendukung terjadinya belajar, termasuk sistim pelayanan, bahan
pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak terbatas hanya bahan
dan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran, namun juga mencakup
tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat
digunakan untuk membantu setiap orang untuk belajar yang menampilkan
kompetensinya.
4) Untuk keperluan belajar
Tujuan
teknologi pembelajaran adalah untuk memacu (merangsang) dan memicu
(menumbuhkan) belajar. Dalam definisi disebutkan bahwa belajar
menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau
perilaku seseorang karena pengalaman (Mayer, 1982:1040). Berlo (1960)
menunjukkan bahwa unsur-unsur pada proses belajar dengan proses
komunikasi sejalan. Pada komunikasi, pesan diolah dan disalurkan yang
kemudian diterima dan diberi makna serta disalurkan kembali sebagai
umpan balik (feed back) kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses
belajar, orang menanggapi, manafsirkan dan merespon terhadap rangsangan
dan mengambil pelajaran dari akibat tanggapan tersebut.
Alasan utama dibentuknya defenisi yang baru dalam teknologi pembelajaran adalah :
1. Teknologi pembelajaran berkembang dari suatu gerakan menjadi suatu
bidang dan profesi sehingga sangat jelas posisi teknologi pembelajaran
di dunia pendidikan.
2. Adanya pendapat bahwa defenisi yang baik harus meliputi bidang kerja dari ahli teori dan praktisi.
3. Proses maupun produk sangatlah penting dalam bidang karena itu
perlu kejelasan dari suatu proses terhadap hasil yang dimaksud dari satu
bidang tersebut.
4. Istilah-istilah yang terlalu banyak dan
membingungkan baik oleh semua warga teknologi pembelajaran harus
dihilangkan dalam defenisi sehingga maksud dan tujuan dari defenisi
lebih jelas dan mengerti.
5. Perkembangan dunia pendidikan
membutuhkan segala aspek dalam kawasan teknologi pembelajaran sehingga
perlu kesempurnaan dalam kawasan yang dibidangi oleh teknologi
pembelajaran.
Perbedaan defenisi teknologi pembelajaran tahun 1977 dan 1994
Beberapa perbedaan antara defenisi tahun 1977 dengan defenisi 1994 antara lain:
1. Perubahan istilah teknologi pendidkan menjadi teknologi pembelajaran
2.
Penekanan orientasi pada defenisi tahun 1977 pada praktik,
sedangkan orientasi pada defenisi tahun 1994 meliputi dua bidang yaitu
teori dan praktik.
3. Pada defenisi tahun 1977 kawasan
kerja bidang teknologi pembelajaran meliputi menganalisis, merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola. Sedangkan dalam defenisi
tahun 1994 meliputi lima kawasan antara lain perancangan, pengembangan,
penggunaan, pengelolaan, dan pengevaluasian.
C. Berbagai istilah utama di bidang TP
* Anchored Insruction : Teknik menciptakan situasi pembelajaran
dalam berbagai kehidupan nyata (sering secara simulasi) untuk membantu
refleksi, transfer dan pemecahan masalah dalam peringkat yang lebih
tinggi (Cognition and Technology Group at vanderbilt, seperti diringkas
dalam Richey, 1993a:19).
* Aptitude-Treatment Interaction
(Interaksi Perlakuan-Bakat): Interaksi diferensial antara bakat
pebelajar dan perlakuan pembelajaran.
* Audiovisual Aids (Alat
Bantu Pandang Dengar) : Materi atau media pembelajaran yang menekankan
panduan pendengaran dan penglihatan tetapi kadang-kadang digunakan untuk
mendiskripsikan semua materi dan media pembelajaran selain bahan cetak
konvensional (Ellington dan Harris, 1986:17)
* Authoring : Penggunaan bahasa atau sistim kepengarangan (dengan komputer) untuk mendisain dan mengembangkan pembelajaran.
* Authoring Language : Bahasa kompueter yang didisain untuk
mengembangkan pembelajaran berbantuan komputer dan yang menghendaki
pemakai untuk memiliki pengetahuan khusus tentang pemograman komputer
(Schwier, 1987:171)
* Behavioral Psychology (Psikologi Prilaku) :
Aliran psikologi yang berpegang bahwa semua perilaku organisme dapat
dijelaskan dalam hubungan stimulus-respon (Ellington dan Harris,
1986:21)
* Certification (Sertifikasi) : Pengakuan resmi mengenai kompetensi profesional.
* Code of Ethics (Kode Etik) : Prinsip-prinsip yang dimaksud untuk
membantu anggota suatu bidang secara individual atu kolektif dalam
menegakkan perilaku profesional yang tinggi
* Cognitive
Psychology (Psikologi Kognitif) : Cabang psikologi yang mempelajari
bagaimana individu memperoleh, memproses, dan menggunakan informasi
(Heinich, Molenda dan Russel, 1993:442)
* Competency (Kompetensi)
: Pengetahuan, keterampilan atau sikap yang dapat ditunjukkan pebelajar
pada tingkat yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
* Computer
Based Technology (Teknologi Berbasis Komputer) : Cara untuk menghasilkan
atau menyajikan materi dengan menggunakan sumber berbasis
mikroprosesor
* Conceptual models (Model Konseptual) : Model yang
mendefinisikan, menjelaskan, medeskripsikan hubungan antara variabel
hasil sintesis berdasarkan pada ilmu dan penelitian yanmg terkait. Model
dapat memiliki bentuk yang beragam; dapat berbentuk deskriptif naratif
atau taksonomi, formulasi matematis atau visualisasi (Richey,
1986:24,27)
* Conditions of Learning (Eksternal) : Peristiwa
khusus dan unik dan memungkinkan belajar (Gagne dan Driscoll, 1988:83),
khusnya peristiwa yang mengandung stimuli yng ada di luar diri pebelajar
seperti penjadwalan, pengurutan dan organisasi penyajian (Gagne, Brigs,
Wage 1992)
* Condition of Learning (Internal) : Peristiwa khusus
dan unik yang memungkinkan belajar (Gagne dan Driscoll, 1988:83)
khususnya peristiwa yang sesuai dengan kondisi pikiran pebelajara untuk
menangani tugas belajar, dengan kata lain kondisi itu merupajkan
kemampuan individu pebelajar yang sudah dimiliki sebelumnya (Gagne,
Brigs, Wager 1992:9)
* Confirmatin Evaluation (Evaluasi
Konfirmasi): Proses menentukan apakah pebelajar mampu meningkatkan
tingkat kompetensinya dan materi tetap efektif. Evaluasi ini terjadi
berkelanjutan setelah periode formatif dan sumatif.
*
Constructivsm (konstruktivisme) : Aliran psikologi yang berpegang bahwa
belajar terjadi karena pengatahuan personal yang disusun oleh pembelajar
yang aktif dan independen yang memecahkan masalah dengan menarik makna
dari pengalaman dan konteks terjadinya pengalaman.
* Cost
Effectiveness (Efektivitas Biaya) : Teknik untuk mempertimbangkan biaya
dan hasil sesuatu yang digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan.
* Criterium-Referenced Measurement (Pengukuran Acuan Patokan) :
Teknik untuk menentukan penguasaan pebelajar mengenai isi yang sudah
ditentukan.
* Delivery system (Sistem Penyebaran) : Metode
(kombinasi media dan pendukung) untuk mengorganisasikan pendistribusian
bahan pembelajaran, dan digunakan untk menyajikan informasi pembelajaran
kepada pebelajar (Ellington dan Harris, 1986:47).
* Delivery
System Management (Manejemen Sistem Penyebaran) : Meliputi perencanaan,
monitoring dan pengendalian atas metode yang digunakan untuk
mengorganisasi pendistribusian bahan. Merupakan kombinasi medium dan
metode penggunaan yang dipakai untuk menyajikan informasi pembelajaran
kepada pebelajar (Ellington dan Harris, 1986:47).
* Design (Disain) : Menspesifikasi kondisi belajar, juga merupakan satu kawasan dalam bidang teknologi pembelajaran.
* Development (Pengembangan) : Proses menerjemahkan spesifikasi
disain menjadi bentuk fisik juga merupakan satu kawasan dalam bidang
teknologi pembelajaran.
* Development research (Penelitian
pengembangan) : Studi sistematis tentang disain, pengembangan, dan
evaluasi program, proses dan produk yang harus memenuhi kriteria
konsistensi internal dan efektifitas.
* Difussion of inovations
(Difusi Inovasi) : Proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana
dengan tujuan untuk diadopsi.
* Dissemination (Deseminasi) :
Usaha sengaja atau sistematis agar orang lain menyadari adanya
pengembangan dengan jalan menyebarkan informasi (Ellington dan Harris,
1986:51).
* Distance Education (Pendidikan Jarak Jauh) : Situasi
pembelajaran dimana pebelajar secara fisik terpisah jauh dari sumber
asal yang ditandai dengan terbatasnya akses terhadap guru dan rekan
belajar lain (Heinich, Molenda dan Russel, 1993:443).
* Distance Learning (sama dengan distance education)
* Dynamic Visuals Image (Kesan Visual Dinamik) : Gambaran visual yang ditanggapi bergerak.
* Educational Technology (Teknologi Pendidikan)
* Effectiveness (Efektivitas) : Sejauh mana intervensi memenuhi tujuan atau mencapai hasil yang diinginkan.
* Efficiency (Efisiensi) : Pencapaian tujuan secara ekonomis dalam pemakaian sumber.
* Elaboration (Elaborasi) : Memberikan informasi rinci yang
menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan awal yang relevan.
Elaboarsi dapat menggunakan proses deduktif (ekspositori) atau
induktif/eksperiensial (Leshin dan Reigeluth, 1992: 206).
*
Electronic performance support system (EPPS)/Sistem Penunjang Kinerja
Elekronik : Kombinasi komponen perangkat keras dan dan perangkat lunak
yang memberikan infobase (informasi dasar), expert system (sistem
unggulan), bantuan dan sarana kerja serta unsur-unsur lain untuk
mendukung pelaksanaan tugas.
* Evaluation (Evaluasi) : Proses
penentuan kesesuaian pembelajaran dan belajar; juga merupakan suatu
kawasan dalam bidang Teknologi Pembelajaran.
* Evaluation
Research (Penelitian Evaluatif) : Penelitian dengan mengumpulkan data
untuk pengambilan keputusan, dengan maksud untuk membuktikan,
memperbaiki , memperluas atau tidak melanjutkan proyek atau program.
* Expert System (Sistem Pakar) : Program Komputer, yang disusun oleh
suatu tim ahli materi dam pemograman, yang mengajar pebelajar bagaimana
memecahkan tugas yang kompleks melalui penerapan pengatahuan yang tepat
dari bidang kajian (Heinich, Molenda dan Russel, 1993:443).
*
Formative Evaluation (Evaluasi Formatif) : Pengumpulan informasi
mengenai kesesuaian produk atau program pembelajaran, dan menggunakan
informasi untuk pengembangan lebih lanjut.
* Formative
Experimentation (Eksperimentasi Formatif) : Penelitian yang menggunakan
pendekatan coba-coba (trial and error) skala kecil untuk mengkaji satu
variabel dalam konteks kehidupan nyata.
* Front-end Analysis
(Analisis Tahap Awal) : Terselesaikannya tahap awal proses disain,
seperti analisis kebutuhan, tujuan umum, tujuan khusus dan
pengorganisasian satuan pelajaran (Briggs, 1977:xviii).
*
Functional Job Analysis (Analisis Pekerjaan Fungsional) : Teknik untuk
menentukan kelengkapan tugas yang dilakukan, dengan pengelompokkan dalam
bentuk kata, orang dan benda, dan kemudian mengindentifikasikan tingkat
kesulitan serta jumlah pembelajaran yang diperlukan.
* Functions of the Field (Fungsi Bidang Studi) : Tugas dan peran yang dilakukan para profesional dalam bidang studi.
* Implementation (Implementasi) : Penggunaan materi atau strategi pembelajaran dalam keadaan nyata (tidak disimulasikan).
* Inductive Learning (Belajar Induktif) : Strategi pengajaran
(belajar) yang berlangsung sebagai berikut: penerjunan dalam situasi
problematis nyata, pengembangan hipotesis, pengujian hipotesis,
pencapaian kesimpulan (yang utama). Juga dikenal sebagai metode
penemuan/discovery ( Heinich, Molenda dan Russell, 1993:443).
*
Information Mangement (Manajemen Informasi), meliputi : perencanaa,
monitoring dan pengawasan penyimpanan, transfer atau pemrosesan
informasi dengan maksud untuk menyediakan sumber belajar.
*
Installation (Instalasi) : Pemakaian materi, strategi atau program
pembelajaran secara tetap atau setengah tetap, biasanya dengan
memasukkannya ke dalam kurikulum.
* Institutionalization
(Pelembagaan) : Penggunaa inovasi pembelajaran secara rutin dan
terus-menerus dalam struktur dan budaya organisasi.
*
Instructional Technology (Teknologi Pembelajaran) : Teori dan praktek
dalam disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilian
proses dan sumber untuk belajar.
* Instructional Strategy
(Strategi Pembelajaran) : Spesifikasi untuk menyeleksi dan mengurutkan
peristiwa dan aktivitas dalam sebuah pelajaran.
* Instructional
System (Sistem Pembelajaran) : Keseluruhan paket materi, tes, petunjuk
pebelajar, petunjuk guru yang diberikan untuk mencapai tujuan satuan
pembelajaran, perkuliahan atau kurikulum, bersama dengan semua kegiatan
pendukung dan proses yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem yang
dirancang untuk dilaksanakan (Briggs, 1977:xxi).
* Instructional
System Design/ISD (Disain Sistem Pembelajaran) : Prosedur terorganisir
untuk mengembangkan materi atau program pembelajaran yang mencakup
tahap-tahap analisis (pendefenisian apa yang dipelajari), disain
(menspesifikasi bagaimana seharusnya belajar terjadi), pengembangan
(penulisan atau produksi materi), implementasi (pemakaian materi atau
strategi dalam konteks), dan evaluasi (penentuan kesesuaian
pembelajaran).
*
Komentar RSS feed
Komentar telah ditutup
« Strategi Pembelajaran Yang Mencerdaskan
Aspek-aspek yang Terabaikan »
*
Recent entries
o Makanan yang lucu
o Logo Berpikir
o celulit…!!!!
o bahasa kalbu…
o Pembunuh No. 1
o “Hidup Bersama 5 Botol”
o Kangen Setengah Mati
o Semua Terasa Ketika Sudah Pergi
o Love you….
o Lebaran Yooookk…
*
Browse popular tags
*
Meta
o Daftar
o Masuk log
o RSS Entri
o Komentar RSS
*
Friends & links
o Berkata Dalam Maya
o Info Beasiswa
o Situs Kampus
o WordPress.com
*
Halaman
o Biografi
o Galery
o Daftar Disini
*
Arsip Bulanan
o Agustus 2010
o Mei 2010
o April 2010
o Desember 2009
o September 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar